Genangan air yang berlebihan (waterlogging) adalah ancaman serius bagi sebagian besar tanaman pertanian. Kondisi ini menghambat pertukaran gas di akar, menyebabkan kekurangan oksigen, dan akhirnya mematikan tanaman. Oleh karena itu, sistem pengeringan lahan yang efektif adalah komponen esensial dalam manajemen lahan pertanian.
Tujuan utama dari sistem pengeringan adalah membuang kelebihan air dari zona perakaran dalam waktu yang singkat setelah hujan atau irigasi berlebih. Proses ini menjaga aerasi tanah tetap optimal. Tanah yang terlalu jenuh air dapat merangsang pertumbuhan patogen penyebab penyakit akar.
Salah satu metode pengeringan yang paling umum adalah sistem drainase permukaan. Ini melibatkan pembuatan parit atau saluran terbuka yang dangkal. Saluran ini dirancang dengan kemiringan yang tepat untuk mengalirkan air permukaan secara gravitasi keluar dari lahan menuju saluran pembuangan utama.
Untuk lahan yang lebih sensitif atau memiliki lapisan tanah liat padat, sistem drainase bawah permukaan atau sub-drainage diperlukan. Pipa berlubang (drain pipe) dipasang di bawah tanah. Sistem pengeringan ini membantu menurunkan muka air tanah secara permanen dan meningkatkan kedalaman perakaran.
Pemeliharaan sistem pengeringan harus dilakukan secara rutin. Parit terbuka perlu dibersihkan dari lumpur, sedimen, dan gulma agar fungsinya tetap optimal. Pipa sub-drainage juga perlu diperiksa sesekali untuk memastikan tidak ada penyumbatan yang menghambat aliran air.
Pengendalian genangan air tidak hanya menyelamatkan tanaman dari busuk akar, tetapi juga memfasilitasi aktivitas agrikultural. Lahan yang kering lebih mudah diakses oleh alat berat seperti traktor untuk pengolahan tanah, penanaman, dan pemanenan.
Manfaat lain dari drainase yang baik adalah peningkatan suhu tanah di awal musim tanam. Air memiliki kapasitas panas yang tinggi. Tanah yang kering akan lebih cepat hangat, mempercepat perkecambahan dan pertumbuhan awal bibit tanaman.
Dengan mengimplementasikan sistem yang terencana, petani dapat melindungi investasi mereka dan memaksimalkan potensi hasil panen. Manajemen air yang bijak, termasuk irigasi dan drainase, adalah kunci untuk mencapai pertanian yang stabil dan berkelanjutan.